Jumat, 24 Maret 2017

Perangkat - perangkat fiber optic yang digunakan pada sistem jaringan

Jaringan akses ftth Dalam sistem jaringan yang menggunakan kabel fiber optic ada prangkat-prangkat yang sangat diperlukan, perangkat - perangkat ini dapat dikatakan sebagai perangkat dasar dari sistem jaringan fiber optic. tentunya perangkat - perangkat tersebut mempunyai spesifikasi dan fungsi yang satu sama lain berbeda tapi dalam satu sistem jaringan kabel fiber optic. Perangkat - perangkat fiber optic : Patch Cord Fiber Optic perangkat fiber optic Patchcord adalah kabel fiber optik dengan panjang tertentu yang sudah terpasang konektor di ujungnya. digunakan untuk menghubungkan antar perangkat atau ke koneksi telekomunikasi. Patch cord adalah kabel fiber indoor yang dipakai hanya untuk di dalam ruangan saja. Ada yang simplex (1 core) dan ada pula yang duplex (2 core), Single mode dan Multimode. Patch cord mempunyai banyak sekali jenis konektor, karena masing-masing perangkat / alat yang digunakan mempunyai tipe yang berbeda pula disesuaikan dengan kebutuhan. Kami menyediakan berbagai jenis dan ukuran fiber optik patchcord, dengan kualitas tinggi ” Low insertion loss” FIber Optic Adapter perangkat fiber optic Fiber Optik Adapter digunakan untuk penyambung/menghubungkan kabel fiber optik satu dengan yang lain. jika penyambungan dilakukan terhadap kabel fiber optik yang memiliki konektor berbeda maka fiber optik adapter disebut fiber optik adapter hibrid atau Special Adapter. Berikut beberapa jenis fiber optik adapter : FC Fiber optik Adapter Tersedia dalam jenis single mode dan multimode, Ada tiga jenis bentuk/type fiber optik FC adapter, tipe persegi, tunggal dan ganda tipe D, semua fiber optik FC adapter dengan rumah (housing)logam dan Lengan (Sleeves) dari keramik. SC Adapter Fiber Optik Tersedia dalam jenis single mode dan multimode, Simplex dan duplex. SC adapter fiberoptik dengan perumahan (housing) plastik, ada warna: biru untuk PC single mode, hijau untuk APC single mode dan multimode beige untuk PC. Semua Fiber Optik SC adapter adalah jenis flange, single mode adapter adalah dengan lengan zirkonia sementara serat multimode adaptor dengan lengan perunggu. LC Fiber Optik Adapter Adapter fiber optik LC semua rumah (housing) plastik; ada simpleks LC adapter dan adapter LC duplex, fiber optik adapter LC warna sama dengan fiber optik SC adapter: biru untuk PC single mode, warna beige untuk PC modus multi dan hijau untuk APC single mode. fiber optik adapter LC dengan lengan perunggu untuk multimode dan lengan zirkonia untuk single mode. ST Fiber Optik Adapter Fiber Optik ST adapter semua jenis ulir, dengan perumahan (housing) logam, yang single mode dengan lengan zirkonia dan yang multimode adalah dengan lengan perunggu. Joint Closure Optic perangkat fiber opticperangkat fiber optic Joint Closure adalah box tempat untuk menaruh hasil sambungan dari fiber optic. Sebagai contoh : Jika ada kebel fiber optic putus karena terpotong atau terbakar maka kabel tersebut di sambung/splicing dan hasil splicingan di taruh di Closure. Untuk Kapasitas Closure ber variasi mulai dari closure 6 core, Closure 12core, closure 24core,Closure 48core hingga closure 256core Splitter Optic perangkat fiber opticSplitter merupakan komponen pasif yang dapat memisahkan daya optik dari satu input serat ke dua atau beberapa output serat. Splitter pada PON dikatakan pasif sebab optimasi tidak dilakukan terhadap daya yang digunakan terhadap pelanggan yang jaraknya berbeda dari node splitter, sehingga sifatnya idle dan cara kerjanya membagi daya optic sama rata Jenis-jenis splitter antara lain : 1 : 2 (tanpa back up) 1 : 4 (tanpa back up) 1 : 8 (tanpa back up) 1 : 16 (tanpa back up) 1 : 32 (tanpa back up) 2 : 2 (dengan back up) 2 : 4 (dengan back up) 2 : 8 (dengan back up) 2 : 16 (dengan back up) 2 : 32 (dengan back up) Optical Termination Box (OTB) perangkat fiber optic Optical Termination Box, berfungsi sebagai pendistribusian fiber seperti FDF yang menampung maksimum 72 core. Optical Terminal Box juga digunakan untuk menghubungkan kabel serat optik indoor maupun outdoor dan patchcord. OTB dapat dipasang di dinding maupun tiang. Pigtail Fiber Optic perangkat fiber optic Pigtail adalah sepotong kabel yang hanya memiliki satu buah konektor diujungnya, pigtail akan disambungkan dengan kabel fiber yang belum memiliki konektor. Biasanya kabel pigtail di install di OTB (Optical Distribution Box) dan disambung / splicing dengan tarikan kabel Optic yang glondongan (Loose tube cable / Tight buffered cable Fiber Node perangkat fiber optic Fiber node merupakan titik terminasi antarajaringan optik dengan jaringan koaksial. Fiber nod eberupa perangkat opto elektronik yang berfungsi untuk mengubah sinyal optik yang berasal dari distribution hub menjadi sinyal elektrik untuk diteruskan ke rumah rumah pelanggan melalui kabel koaksial dan sebaliknya. Fiber node sendiri adalah salah satu device yang berhubungan dengan teknologi HFC (Hibrid Fiber Coaxial) dan banyak diaplikasikan untuk sistem jaringan TV Kabel. Splicing (alat sambung fiber optic) perangkat fiber optic Penyambungan kabel optik dikenal dengan istilah splicing, Dalam penyambungan fiber optic diperlukan alat khusus yaitu splicer . Terdapat 2 metode dalam penyambungan optik yaitu : fusion splicing dan mechanical splicing. Fusion splicing memiliki redaman lebih kecil yaitu sekitar 0.1 dBm dibanding Mechanical splicing yang mencapai 0.5 sampai 0.75 dbm di setiap sambungan nya. Fusion splicing melakukan penyambungan dengan cara menyelaraskan / meluruskan kedua ujung serat optik yang ingin disambung, memanaskan dan melebur nya hingga menjadi 1 bagian yang tersambung. Fusion splicer menggunakan nichrome wire (teknik lama), atau CO2 laser atau pun gas api untuk meleleh kan serat optik yang ingin disambung. Seiring canggih nya teknologi terdapat fusion splicer yang mampu melakukan splicing sampai 24 core bersamaan. Umumnya biaya yang harus ditanggung adalah harga per core (satu sisi) rate nya sekitar 50 ribu , itu diluar jasa penarikan kabel dan aksesoris pendukung seperti pigtail, Box ODF dan lain nya.

Mengukur Loss dengan menggunakan OLS dan OPM

Mengukur Loss dengan menggunakan OLS dan OPM Mengukur Loss suatu peralatan pasive pada sistem komunkasi serat optik, sangat diperlukan. Karena untuk mengetahui karateristik dari alat tersebut, kegunaan mengukur loss pada peralatan pasive pada sistem komunikasi serat optik adalah, untuk ; Mengetahui apakah peralatan tersebut sesuai standard teknis untuk operasional. Mengetahui apakah peralatan tersebut mengalami gangguan teknis. Alat yang digunakan adalah ; Optical Light Source, yaitu suatu suatu alat yang berfungsi sebagai pemancar sinyal optik.Alat ini adalah memancarkan sinar LASER, dengan Class yang sudah ditetapkan oleh pabrik pembuatnya, pada umum ya menggunakan Laser Class-1 = -4 dBm dan Class-2 = 0 dBm. Pada OLS terdapat simbol radiasi LASER, yang menandakan bahwa dilarang menatap langsung sumber sinar LASER (adapter out/in) karena dapat mengakibatkan kerusakan retina mata. Pada OLS terdapat beberapa setting yaitu ; Lambda/ atau panjang gelombang : 850 nm digunakan untuk mengukur multimode 1310 nm digunakan untuk mengukur singlemode dengan jarak yang relatif pendek (10 km). 1550 nm digunakan untuk mengukur single mode dengan jarak jauh backbone (diatas 10 km) Setting Mode : untuk mengukur fiber optic jenis singlemode gunakan CW = Continous Wave, sedangkan jenis Multimode guakan 270 Hz 2. Optical Power Meter (OPM). Alat ini adalah berfungsi sebagai penerima sinyal optik, Kegunaan dari OPM adalah untuk ; Menerima Sinyal Optik. Merubah sinyal optik menjadi sinyal elektrik dan diukur dalam skala dBm. Menampilkan hasil pengukuran pada display Proses Mengukur Loss. Dalam hal ini contoh mengukur loss suatu patchcord. 1. Siapkan patchcord yang akan diukur 2. Siapkan OLS yang sudah diketahui class Laser pemancar,misal class-1 3. Pasang Patchcord yang akan diukur pada OLS dan OPM. 4. Pastikan semua konektor terpasang pada adapter dengan tepat, jangan sampai longgar. 5. Hidupkan power (ON) OPM dan OLS 6. Lakukan setting pada OLS yaitu 1) Panjang Gelombang misal 1.310 nm 2) Mode = CW dan lakukan setting pada OPM yaitu 1Panjang Gelombang = 1.310 nm. 6. Amati display pada OPM, misal = -6,99 dBm (nilai tersebut adalah PRx) 7. Lakukan perhitungan dengan menggunakan rumus PRx = PTx - Loss atau Loss = PTx - PRx Loss = (class-1) - (-6,99 dBm) Loss = -4 dBm + 6,99 dBm Loss = 2,99 dB dibulatkan menjadi 3 dB 8. Maka artinya loss patchcord yang diukur adalah = 3 dB.

Menggunakan alat ukur OTDR

Menggunakan alat ukur OTDR OTDR atau Optical Time Domain Reflectometer, yaitu salah satu alat ukur yang digunakan untuk instalasi, operasi dan pemeliharaan Jaringan Kabel Fiber Optik. Fungsi dari OTDR adalah ; a. Menampilkan grafis loss dan jarak kondisi kondisi kabel serat optik. 1. Tampilan Loss ditampilkan pada skala garis vertikal 2. Tampilan jarak (meter atau kilometer) ditampilkan pada skala garis horizontal. b. Mengukur jarak total kabel serat optik c. Mengukur loss total kabel serat optik baik secara partial maupun secara total dalam satuan dB d. Menghitung attenuation (redaman kabel) dalam satuan dB/km e. Menampilkan jenis sambungan splice dan konektor f. Menghitung loss sambungan dan mengukur jarak sambungan. Kegunaan dari OTDR dalam instalasi, operasi dan pemeliharaan pada jaringan Kabel Fiber Optik: 1. Untuk uji terima hasil pembangunan atau penggelaran kabel Fiber Optik 2. Untuk memeriksa kualitas kabel Fiber Optik yang beroperasi. 3. Untuk menganalisa jenis gangguan dan mengetahui jarak gangguan kabel fiber optik. Prinsip Kerja OTDR Prinsip kerja OTDR adalah menghitung perbedaan waktu antara sinyal cahaya yang dikirim dengan waktu sinyal yang dipantulkan (refleksi), dan kemudian dikonversi kedalam satuan meter atau kilo meter. Dimana menggunakan asumsi bahwa kecepatan cahaya adalah 3x 108 mtr/det, rumus umum adalah sebagai berikut Jarak kejadian (event) = ( 3 x 108 mtr/det x waktu detik) / ( 2 x indeks bias core)

BTS (Base Transceiver Station)

BTS (Base Transceiver Station) 1 Pengertian BTS BTS adalah kependekan dari Base Transceiver Station.Terminologi ini termasuk baru dan mulai populer di era booming seluler saat ini. BTS berfungsi menjembatani perangkat komunikasi pengguna dengan jaringan menuju jaringan lain. Satu cakupan pancaran BTS dapat disebut Cell. Komunikasi seluler adalah komunikasi modern yang mendukung mobilitas yang tinggi. Dari beberapa BTS kemudian dikontrol oleh satu Base Station Controller (BSC) yang terhubungkan dengan koneksi microwave ataupun serat optik. Meskipun istilah BTS dapat diterapkan ke salah satu standar komunikasi nirkabel, biasanya dan umumnya terkait dengan teknologi komunikasi mobile seperti GSM dan CDMA. Dalam hal ini, BTS merupakan bagian dari base station subsystem (BSS) perkembangan untuk sistem manajemen. Ini juga mungkin memiliki peralatan untuk mengenkripsi dan mendekripsi komunikasi, spektrum penyaringan alat (band pass filter), dll antena juga dapat dipertimbangkan sebagai komponen dari BTS dalam arti umum sebagai mereka memfasilitasi fungsi BTS. Biasanya BTS akan memiliki transceiver beberapa (TRXs) yang memungkinkan untuk melayani beberapa frekuensi yang berbeda dan berbagai sektor sel (dalam kasus BTS sectorised). Sebuah BTS dikendalikan oleh kontroler orangtua base station melalui fungsi base station kontrol (BCF). BCF ini dilaksanakan sebagai unit diskrit atau bahkan tergabung dalam TRX di BTS kompak. Para BCF menyediakan operasi dan pemeliharaan (O & M) koneksi dengan sistem manajemen jaringan (NMS), dan mengelola kondisi operasi dari TRX masing-masing, serta penanganan perangkat lunak dan koleksi alarm. Struktur dasar dan fungsi dari BTS tetap sama tanpa teknologi nirkabel. 2 Topologi BTS BTS & handphone sama-sama disebut transceiver (kepanjangan BTS= Base Transceiver Station) karena sifatnya yang sama-sama bisa mengirim informasi & menerima informasi. Pada saat BTS mengirim informasi kepada handphone, saat itu pula handphone juga bisa mengirim informasi kepada BTS secara bersama-sama selayaknya saat kita mengobrol via telepon kita bisa berbicara bersamaan.Dalam topologinya BTS berfungsi untuk menyediakan jaringan (interface) berupa sinyal radio gelembang elektromagnetik untuk penggunanya dalam hal ini adalah handphone, modem, fax dll. Frekuensinya mengikuti alokasi yang telah diberikan pemerintah kepada operator masing-masing, ada yang di band 450Mhz, 800Mhz, 900Mhz, 1800 Mhz maupun frekuensi diatas itu.Komunikasi dari arah BTS ke pengguna disebut downlink, sedangkan jalur frekuensi yang digunakan mengirim informasi dari pengguna ke BTS disebut uplink Ada penyebab dimana frekuensi downlink dibuat lebih tinggi daripada frekuensi uplink, hal ini berhubungan dengan masalah daya yang harus disediakan oleh perangkat pengguna dalam hal ini adalah battery handphone. Dalam ilmu sains semakin tinggi frekuensi maka gangguan (noise) akan semakin besar, sehingga diperlukan daya yang lebih besar agar kualitasnya lebih terjamin. Kalau frekuensi uplink menggunakan frekuensi yang tinggi maka konsekuensinya battery handphone bisa lebih boros dan cepat habis. Makin jauh jarak pengguna handphone ke BTS juga berpengaruh terhadap kebutuhan daya Hubungan jarak adalah berbanding terbalik dengan kualitas sinyal, makin dekat jarak makin bagus pula kualitasnya. Sebaliknya makin jauh jarak makin berkurang kualitasnya. Efeknya apa? kalau kualitas sinyal handphone yang diterima oleh BTS menurun maka BTS akan memerintahkan handphone untuk menaikkan daya pancarnya, tentu saja pemakaian battery akan cepat habis. 3 Komponen BTS 1) Tower Tower adalah menara yang terbuat dari rangkaian besi atau pipa baik segi empat atau segi tiga, atau hanya berupa pipa panjang (tongkat), yang bertujuan untuk menempatkan antenna dan radio pemancar maupun penerima gelombang telekomunikasi dan informasi. Tower BTS (Base Transceiver System) sebagai sarana komunikasi dan informatika, berbeda dengan tower SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) Listrik PLN dalam hal konstruksi, maupun resiko yang ditanggung penduduk di bawahnya. Tower BTS komunikasi dan informatika memiliki derajat keamanan tinggi terhadap manusia dan mahluk hidup di bawahnya, karena memiliki radiasi yang sangat kecil sehingga sangat aman bagi masyarakat di bawah maupun disekitarnya. Tipe Tower jenis ini pada umumnya 3 macam, 1) Tower dengan 4 kaki, atau tower pipa besar (diameter pipa 30 cm keatas) Tower dengan 4 kaki sangat jarang dijumpai roboh, karena memiliki kekuatan tiang pancang serta sudah dipertimbangkan konstruksinya. Tipe ini mahal biayanya (650 juta hingga 1 milyar rupiah), namun kuat dan mampu menampung banyak antenna dan radio. Tipe tower ini banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan bisnis komunikasi dan informatika yang bonafid. (Indosat, Telkom, Xl, dll). 2) Tower segitiga yang dikokohkan dengan tali pancang. Tower Segitiga disarankan untuk memakai besi dengan diameter 2 cm ke atas. Beberapa kejadian robohnya tower jenis ini karena memakai besi dengan diameter di bawah 2 cm. Ketinggian maksimal tower jenis ini yang direkomendasi adalah 60 meter. Ketinggian rata-rata adalah 40 meter. Tower jenis ini disusun atas beberapa stage (potongan). 1 stage ada yang 4 meter namun ada yang 5 meter. Makin pendek stage maka makin kokoh, namun biaya pembuatannya makin tinggi, karena setiap stage membutuhkan tali pancang/spanner. Jarak patok spannerdengan tower minimal 8 meter. Makin panjang makin baik, karena ikatannya makin kokoh, sehingga tali penguat tersebut tidak makin meruncing di tower bagian atas. 3) Pipa besi yang dikuatkan dengan tali pancang.. Tower jenis ketiga lebih cenderung untuk dipakai secara personal. Tinggi tower pipa ini sangat disarankan tidak melebihi 20 meter (lebih dari itu akan melengkung). Teknis penguatannya dengan spanner. Kekuatan pipa sangat bertumpu pada spanner. Sekalipun masih mampu menerima sinyal koneksi, namun tower jenis ini tidak direkomedasi untuk penerima sinyal informatika (internet dan intranet) yang stabil, karena jenis ini mudah bergoyang dan akan mengganggu sistem koneksi datanya, sehingga komputer akan mencari data secara terus menerus (searching). Tower ini bisa dibangun pada areal yang dekat dengan pusat transmisi/ NOC = Network Operation Systems (maksimal 2 km), dan tidak memiliki angin kencang, serta benar-benar diproyeksikan dalam rangka emergency biaya. Dari berbagai fakta yang muncul di berbagai daerah, keberadaan Tower memiliki resistensi/daya tolak dari masyarakat, yang disebabkan isu kesehatan (radiasi, anemia dll), isu keselamatan hingga isu pemerataan sosial. Hal ini semestinya perlu disosialisasikan ke masyarakat bahwa kekhawatiran pertama (ancaman kesehatan) tidaklah terbukti. Radiasinya jauh diambang batas toleransi yang ditetapkan WHO. Tower BTS terendah (40 meter) memiliki radiasi 1 watt/m2 (untuk pesawat dengan frekuensi 800 MHz) s/d 2 watt/m2 (untuk pesawat 1800 MHz). Sedangkan standar yang dikeluarkan WHO maximal radiasi yang bisa ditolerir adalah 4,5 (800 MHz) s/d 9 watt/m2 (1800 MHz). Sedangkan radiasi dari radio informatika/internet (2,4 GHz) hanya sekitar 3 watt/m2 saja. Masih sangat jauh dari ambang batas WHO 9 watt/m2. Radiasi ini makin lemah apabila tower makin tinggi. Rata-rata tower seluler yang dibangun di Indonesia memiliki ketinggian 70 meter. Dengan demikian radiasinya jauh lebih kecil lagi. Adapun mengenai isu mengancam keselamatan (misal robohnya tower), dapat diatasi dengan penerapan standar material, dan konstruksinya yang benar, serta pewajiban perawatan tiap tahunnya. Komponen yang ada pada tower BTS: • • Antenna Sektoral Antena didefinisikan sebagai suatu struktur yang berfungsi sebagai pelepas energi gelombang elektromagnetik diudara dan juga bisa sebagai penerima/penangkap energi gelombang elektromagnetik diudara. Karena merupakan perangkat perantara antara saluran transmisi dan udara, maka antena harus mempunyai sifat yang sesuai (match) dengan saluran pencatunya. Antena adalah alat yang digunakan untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik lalu meradiasikannya. Antena sektoral merupakan antena yang memancarkan dan menerima sinyal sesuai dengan sudut pancar sektornya. Antena yang digunakan adalah antena 3 sektor dengan kombinasi Distributed Control System. • • Antenna Microwave Microwave system adalah sebuah sistem pemancaran dan penerimaan gelombang mikro yang berfrekuensi sangat tinggi. Microwave system digunakan untuk komunikasi antar BTS atau BTS-BSC.Microwave System yang digunakan merupakan sistem indoor. Namun antena microwave tetap terpasang menara. Pada antenna Microwave (MW) Radio, yang bentuknya seperti rebana genderang, itu termasuk jenis high performance antenna. Biasanya ada 2 brand, yaitu Andrew and RFS. Ciri khas dari antenna high performance ini adalah bentuknya yang seperti gendang, dan terdapat penutupnya, yang disebut radome. Fungsi radome antara lain untuk melindungi komponen antenna tersebut, dari perubahan cuaca sekitarnya. • Penangkal petir Penangkal petir itu semacam rangkaian jalur yang difungsikan sebagai jalan bagi petir menuju ke permukaan bumi, tanpa merusak benda-benda yang dilewatinya. • Lampu Lampu adalah peralatan yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi cahaya. Lampu digunakan untuk penerangan di sekitar lingkungan BTS 2) Shelter Shelter BTS adalah suatu tempat yang disitu terdapat perangkat-perangkat telekomunikasi. Untuk letaknya, biasanya juga tidak akan jauh dari suatu Tower atau Menara karena adanya ketergantungan sebuah fungsi diantara keduanya, yakni shelter BTS dan Tower. Komponen yang ada pada shelter:  Pada suatu shelter terdapat RBS 3G dan RBS 2G,1 RBS terdapat 6 TRU dan 1 TRU terdapat 2 TRx. TRx adalah perangkat yang memancarkan dan menerima sinyal komunikasi dari/ke perangkat mobile.TRxterdiri dari perangkat Transmitter dan Receiver •  Transmisi Perangkat yang digunakan untuk mengatur slot trafik pada BTS.Menghubungkan dari TRx ke BOIA adalah Prosesor BTS (bentuk sama dengan Base band,namun memiliki port penghubung untuk maintenance) •  Rectifier Rectifier sebagai penyearah tegangan dari tegangan AC yang berasal dari PLN dikonversikan ke dalam tegangan searah untuk dikomsumsi perangkat lainnya. Terdapat 2 buah modul, tiap modulnya mensuplai 30 Ampere,Tegangan yang digunakan di BTS adalah -48 Vdc •  AC (Air Conditioner) AC adalah suatu komponen/peralatan yang dipergunakan untuk mengatur suhu, sirkulasi, kelembaban dan kebersihan udara di dalam ruangan •  PDB (Power Distribution Board) Berupa kotak berisi MCB / saklar-saklar power tiap-tiap perangkat •  Lampu Untuk member penerangan di sekitar BTS. • Power Distribution Box Untuk mendistribusikan / membagikan arus listrik ke berbagai komponen yang digunakan pada BTS • Grounding berfungsi untuk mengurangi atau menghindari bahaya yang disebabkan oleh tegangan tinggi.misalnya bahaya petir dengan tegangan tinggi Kesimpulan Teknologi seluler adalah system telekomunikasi nir kabel(tanpa kabel) yang memakai gelombang radio sebagai sinyal pembawanya dengan sel berbentuk segi enam,Dimana teknologi tersebut ada pada BTS ( Base Transceiver Station),komponen utama yang ada pada BTS adalah tower dan shelter dimana dua bagian tersebut juga memiliki banyak komponen. Selain itu juga BTS memiliki spesifikasi dan kapasitas yang berbeda dari segi penggunan komponen dan power yang dipakainya.dan kami telah mencoba menganalisa suatu BTS,sesuai penjelasan diatas

Sabtu, 18 Maret 2017

Pengenalan Fiber Optic

Pengenalan Fiber Optic A. Pengantar Fiber optic adalah media transmisi yang terbuat dari serat kaca dan plastik yang menggunakan bias cahaya dalam mentransmisikan data. Sumber cahaya yang digunakan adalah laser karena mempunyai spectrum yang sangat sempit. Media transmisi fiber optic sudah menggantikan eranya media copper (tembaga) dengan alasan bahwa fiber optic memiliki kelebihan, yaitu : informasi ditransmisikan dengan kapasitas (bandwidth) yang tinggi, karena murni terbuat dari kaca dan plastik maka signal tidak terpengaruh pada gelombang elektromagnetik dan frekwensi radio. Sementara media tembaga dapat dipengaruhi oleh interferensi gelombang elektromagnetik dan media wireless dipengaruhi oleh frekwensi radio. Dengan kelebihan yang dimiliki ini maka fiber optic sudah banyak digunakan sebagai tulang punggung (backbone) jaringan telekomunikasi. Dari segi penggunaan fiber optic dibagi dalam dua jenis, yaitu single mode dan multi mode. Perbedan single mode dan multi mode adalah bahwa single mode memiliki ukuran core yang kecil, sumber sinar laser, unlimited bandwidth, dan jarak yang jauh ( > 60 km ) sedangkan multi mode memiliki ukuran core yang lebih besar, sumber sinar laser atau Light Emitting Diodes (LED), bandwidth terbatas, jarak sekitar (300 – 500 m) . Struktur dasar fiber optic terdiri dari tiga bagian yaitu core (inti), cladding (kulit), dan buffer (pelindung) atau coating (mantel). Core dan cladding terbuat dari kaca sedangkan buffer atau coating terbuat dari plastik biar fleksibel.
Gambar struktur dasar fiber optic B. Aksesoris Fiber Optic Dalam jaringan telekomunikasi khususnya fiber optik banyak menggunkan aksesoris, diantaranya adalah : Pemasangan Fiber Optic (Fiber Optic Assemblies): Terdiri atas connector, pigtail, dan patch cord. Connector adalah ujung dari fiber optic, jenisnya banyak sesuai dengan kebutuhan dilapangan. Gambar Connector Fiber Optic Pigtail adalah sepotong kabel yang hanya memiliki satu buah konektor diujungnya, pigtail akan disambungkan dengan kabel fiber yang belum memiliki konektor. Gambar pigtail Patch cord adalah kabel fiber optic yang pada dua sisi ada konektor. Patch cord digunakan untuk menghubungkan device atau dikenal juga dengan optic jumper. Gambar patch cord Wall-Mount Wall-mount adalah terminasi fiber optic yang menempel di dinding. Gambar Wall-Mount Optical Termination Box (OTB) Optical Termination Box (OTB) adalah terminasi fiber optic yang ada pada rak atau boks. Gambar OTB Joint Closure Joint Closure adalah titik sambung dari fiber optic.
Gambar Joint Closure High Distribution Cabinet High Distribution Cabinet adalah rak tempat terminasi fiber optic . Gambar High Distribution Cabinet C. Testing (OTDR dan Power Meter) Optical Time Domain Reflectometer (OTDR) OTDR merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengevaluasi suatu fiber optic pada domain waktu. Beberapa parameter yang dapat diukur pada OTDR adalah :  Jarak Titik lokasi dalam suatu link, ujung link atau patahan.  Loss Loss untuk masing-masing splice atau total loss dari ujung ke ujung dalam suatu link.  Atenuasi Atenuasi dari serat dalam suatu link.  Refleksi Besar refleksi (return loss) dari suatu event. Informasi mengenai redaman serat, loss sambungan, loss konektor dan lokasi gangguan serta loss antara dua titik dapat ditentukan dari monitor OTDR. OTDR memungkinkan sebuah link diukur dari salah satu ujung. Gambar OTDR Power Meter Power meter dipakai untuk mengukur total loss dalam sebuah link optic baik saat instalasi (uji akhir) atau pemeliharaan. Penggunaan power meter harus berada pada kedua ujung kabel fiber optic. Gambar Power Meter D. Splicing (Fusion Splicer) Proses penyambungan/ splicing terdiri dari beberapa langkah kerja berikut : a. Stripping/ pengupasan lapisan coating ujung fiber optic dengan stripper b. Membersihkan ujung fiber optic c. Perataan ujung fiber optic dengan cleaver d. Meletakkan ujung-ujung fiber optic pada V-groove alat sambung dan pelurusannya oleh alat sambung. e. Peleburan dan perekatan ujung fiber optic menggunakan pancaran listrik dari elektroda f. Analisa hasil sambungan g. Pemberian pelindung dan penyimpanan sambungan Gambar Fusion Splicer

Kupang Semau by Jeck Rajo